1. Profil Alfamart
Alfamart merupakan toko retail yang sekarang
sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita. Seperti yang kita ketahui,
hingga sampai saat ini alfamart mempunyai kurang lebih 3500 gerai yang terletak
diberbagai kota besar Indonesia bahkan sampai ke kampung-kampung. Gerai
alfamart telah menyebar diberbagai pelosok daerah di Indonesia dan menghadirkan
berbagai macam Promo Indonesia.
Alfamart merupakan milik PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. yang
merupakan perusahaan waralaba swalayan yang menjual barang keperluan
sehari-hari. Simak ulasan Sejarah dan Profil Alfamart dibawah ini yang
ambil dari berbagai sumber.
Awal mula nama alfamart sendiri adalah alfa
minimarket sebagai perusahaan dagang aneka produk oleh Djoko Susanto
sekeluarga. dan pertama beroperasi di karawaci, tangerang, banten. Perkembangan
alfamart dibilang sangat cepat, meskipun banyak saingan utama seperti alfamidi,
alfa express, indomart dan Omi. Perusahaan yang berkantor pusat di Jl. M.H.
Thamrin No. 9, Tangerang ini memulai usaha komersilanya pada 1989 dalam bidang
perdagangan rokok. Namun sejak tahun 2002, Alfamart bergerak dalam kegiatan
usaha perdagangan eceran untuk produk konsumen dengan mengoperasikan jaringan
minimarket dengan nama “Alfamart” yang berlokasi di
beberapa tempat di Jakarta, Cileungsi, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya,
Cirebon, Cilacap, Semarang, Lampung, Malang dan Bali.
Jaringan minimarket perusahaan yang didirikan
Djoko Susanto, mantan eksekutif produsen rokok raksasa, HM Sampoerna ini
terdiri dari minimarket milik sendiri dan minimarket dalam bentuk kerjasama
waralaba, dengan jumlah minimarket milik sendiri 2.396 (2009) dari semula 2.067
(2008) dan kerja sama waralaba 798 (2009) dari 592 (2008).
a.
27 Juni 1999 – Didirikan “PT Alfa Mitramart
Utama (AMU)” dengan pemegang saham: PT Alfa Retailindo, Tbk = 51% , PT Lancar
Distrindo = 49%
b.
18 Oktober 1999 – “PT.Alfa Mitramart Utama”
didirikan toko pertama dibuka dengan nama “Alfa Minimart” di JL.Beringin Raya,
Karawaci, Tangerang
c.
1 Agustus 2002 – Kepemilikan beralih ke “PT
Sumber Alfaria Trijaya (SAT)” dengan pemegang saham: PT HM Sampoerna, Tbk = 70%
, PT Sigmantara Alfindo = 30%
d.
1 Januari 2003 – Nama “Alfa Minimart” berubah
menjadi “Alfamart”
e.
Desember 2008 – Jumlah gerai lebih dari 2750
f.
15 Januari 2009 – “PT Sumber Alfaria Trijaya”
menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO)
g.
Januari 2010 – Jumlah gerai lebih dari 3500
Tahun ini sejumlah penghargaan juga diraih
Alfamart, seperti Top Brand Award dan Indonesia Best Brand Award
2009, yang mencerminkan pencapaian kinerja perseroan
yang terus membaik. Selain itu, prestasi Alfamart juga dapat dilihat dari
jumlah gerai Alfamart yang terus berkembang pesat. Sebagai gambaran, per 31
Desember 2008, Alfamart memiliki 2.157 gerai minimarket dan 622 minimarket
Alfamart dalam bentuk waralaba. Angka ini terus berkembang dengan jumlah gerai
per Mei 2009 mencapai 3.000 buah dengan gerai berbentuk waralaba sebanyak 711
buah yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera.
Visi alfamart adalah “Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka di Indonesia yang dimiliki
oleh masyarakat luas. Berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat dan
segala harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global”. Misinya
adalah “Memberikan kepuasan konsumen dengan cara : memberikan produk yang
berkualitas terbaik dan memberikan pelayanan yang ramah. Membangun organisasi global yang terpercaya, sehat,
dan bermanfaat. Ikut serta dalam
membangun Negara dengan cara menumbuh kembangkan jiwa wiraswasta”, dan motonya
adalah belanja puas harga pas.
2.
Analisis
SWOT PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
a.
Strength (kekuatan)
1)
Sudah memiliki berbagai cabang
di seluruh Indonesia, sehingga mudah untuk dijangkau oleh konsumen;
2) Sejumlah gerai alfamart yang terletak di wilayah komersial
buka selama 24 jam;
3) Memberikan ketersediaan lapangan kerja bagi siswa-siswa
lulusan SMA atau SMK;
4)
Harga produk-produknya yang
relatif murah untuk dijangkau oleh konsumen;
5) Adanya kartu anggota pelanggan Alfamart yang diluncurkan
sejak tahun 2005 yaitu Kartu AKU. Dengan menggunakan Kartu AKU pelanggan dapat
menikmati bonus maupun diskon khusus;
6)
alfamart merupakan pelopor
waralaba bidang ritail di Indonesia. Alfamart mewaralabakan sejak tahun
2002;
7) Penempatan lokasi pabrik dan head office di beberapa wilayah yang
sudah cukup strategis.
b.
(kelemahan)
1) Produk-produk yang dijual kurang lengkap dan hanya tersedia
kebutuhan-kebutuhan pokok;
2) Berbagai daerah kurang mengenal alfamart ,karena kurangmya promos;
3)
Sebagian cabang kurang
mengikuti trend, tidak memiliki tempat nongkrong seperti mini market dan
convenience store lain (Indomart,
Circle K, SB Mart, dsb);
4)
Ruang yang relatif sempit dan
kurang nyaman;
5)
Tidak tersedia toilet di
sejumlah gerai Alfamart
c. Opportunity (Peluang)
1) Dengan adanya perdagangan bebas, maka peluang mengembangkan franchise
akan semakin besar;
2) Adanya situs resmi belanja online bagi
pelanggan alfamart untuk memudahkan mereka belanja kebutuhan secara online
tanpa perlu repot mengunjungi gerai alfamart;
3) Alfamart menyediakan jasa untuk pemesanan tiket kereta
atau pesawat tanpa harus mengantri di stasiun / bandara.
4) Alfamart menyediakan jasa untuk pembayaran BPJS
kesehatan.
d.
Threat (ancaman)
1)
Banyaknya pesaing-pesaing yang memiliki toko atau
mini market berdekatan (dengan jarak radius 100 m);
2)
Karena banyaknya pesaing, akan sulit untuk membangun brand
image dibenak konsumen. Harus terus melakukan pengembangan dan inovasi agar
terus mengikuti trend.
Faktor internal perusahaan:
Isu strategik
internal
|
Bobot
|
Rating (1-4)
|
Skor terbobot
|
Keterangan
|
Kekuatan:
1)
Memiliki banyak cabang dan
terjangkau oleh konsumen
|
0,12
|
3
|
0,36
|
|
2)
Sebagian gerai buka 24 jam
|
0,15
|
3
|
0,45
|
|
3)
Membuka kesempatan kerja
bagi lulusan SMA sederajat
|
0,21
|
3
|
0,63
|
|
4)
Harga produknya relatif
murah
|
0,12
|
2
|
0,24
|
|
5)
Adanya kartu anggota membuat
konsumen mendapatkan diskon ketika
belanja
|
0,11
|
3
|
0,33
|
|
6)
alfamart merupakan pelopor
waralaba bidang ritail di Indonesia
|
0,11
|
4
|
0,44
|
|
7)
Penempatan lokasi pabrik dan head
office di beberapa wilayah yang sudah cukup strategis
|
0,18
|
3
|
0,54
|
|
Total
|
1
|
21
|
2,99
|
|
Kelemahan:
1)
Produk-produk yang dijual
kurang lengkap
|
0,22
|
3
|
0,66
|
|
2)
Kurangmya promosi kepada masyarakat peloksok
|
0,21
|
2
|
0,42
|
|
3)
Sebagian gerai tidak
memiliki infrastrukur yang lengkap
|
0,21
|
4
|
0,84
|
|
4)
Ruang yang relatif sempit
dan kurang nyaman
|
0,21
|
2
|
0,42
|
|
5)
Tidak tersedia toilet di
sejumlah gerai Alfamart
|
0,15
|
3
|
0,45
|
|
Total
|
1
|
14
|
2,79
|
|
Rangkuman Faktor Eksternal:
Isu strategik
eksternal
|
Bobot
|
Rating (1-4)
|
Skor terbobot
|
Keterangan
|
1) Dengan adanya perdagangan bebas, maka peluang mengembangkan franchise
akan semakin besar;
|
0,24
|
3
|
0,72
|
|
2) Memudahkan konsumen berbelanja karena adanya
aplikasi belanja online
|
0,26
|
2
|
0,52
|
|
3)
Alfamart menyediakan jasa
untuk pemesanan tiket kereta atau pesawat
|
0,23
|
4
|
0,92
|
|
4)
Alfamart menyediakan jasa
untuk pembayaran BPJS kesehatan
|
0,27
|
3
|
0,81
|
|
Total
|
1
|
12
|
2,97
|
|
Ancaman:
1)
Banyaknya pesaing-pesaing yang memiliki toko atau mini market
berdekatan
|
0,57
|
3
|
1,71
|
|
2)
Karena banyaknya pesaing,
akan sulit untuk membangun brand image dibenak konsumen.
|
0,43
|
2
|
0,86
|
|
Total
|
1
|
5
|
2,57
|
|
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil-hasil yag didapat dari analisis
internal dan eksternal pada tabel di atas, hasilnya dapat dirangkum sebagai
berikut:
Ø Skor Total
Kekuatan : 2,99
Ø Skor Total
Kelemahan : 2,79
Ø Skor Total
Peluang
: 2,97
Ø Skor Total
Ancaman : 2,57
Elemen nilai
rantai Alfamart