Senin, 02 Januari 2017


1.      Profil Alfamart
Alfamart merupakan toko retail yang sekarang sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita. Seperti yang kita ketahui, hingga sampai saat ini alfamart mempunyai kurang lebih 3500 gerai yang terletak diberbagai kota besar Indonesia bahkan sampai ke kampung-kampung. Gerai alfamart telah menyebar diberbagai pelosok daerah di Indonesia dan menghadirkan berbagai macam Promo Indonesia. Alfamart merupakan milik PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. yang merupakan perusahaan waralaba swalayan yang menjual barang keperluan sehari-hari. Simak ulasan Sejarah dan Profil Alfamart dibawah ini yang  ambil dari berbagai sumber.
Awal mula nama alfamart sendiri adalah alfa minimarket sebagai perusahaan dagang aneka produk oleh Djoko Susanto sekeluarga. dan pertama beroperasi di karawaci, tangerang, banten. Perkembangan alfamart dibilang sangat cepat, meskipun banyak saingan utama seperti alfamidi, alfa express, indomart dan Omi. Perusahaan yang berkantor pusat di Jl. M.H. Thamrin No. 9, Tangerang ini memulai usaha komersilanya pada 1989 dalam bidang perdagangan rokok. Namun sejak tahun 2002, Alfamart bergerak dalam kegiatan usaha perdagangan eceran untuk produk konsumen dengan mengoperasikan jaringan minimarket dengan nama “Alfamart” yang berlokasi di beberapa tempat di Jakarta, Cileungsi, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, Cirebon, Cilacap, Semarang, Lampung, Malang dan Bali.
Jaringan minimarket perusahaan yang didirikan Djoko Susanto, mantan eksekutif produsen rokok raksasa, HM Sampoerna ini terdiri dari minimarket milik sendiri dan minimarket dalam bentuk kerjasama waralaba, dengan jumlah minimarket milik sendiri 2.396 (2009) dari semula 2.067 (2008) dan kerja sama waralaba 798 (2009) dari 592 (2008).
a.       27 Juni 1999 – Didirikan “PT Alfa Mitramart Utama (AMU)” dengan pemegang saham: PT Alfa Retailindo, Tbk = 51% , PT Lancar Distrindo = 49%
b.      18 Oktober 1999 – “PT.Alfa Mitramart Utama” didirikan toko pertama dibuka dengan nama “Alfa Minimart” di JL.Beringin Raya, Karawaci, Tangerang
c.       1 Agustus 2002 – Kepemilikan beralih ke “PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT)” dengan pemegang saham: PT HM Sampoerna, Tbk = 70% , PT Sigmantara Alfindo = 30%
d.      1 Januari 2003 – Nama “Alfa Minimart” berubah menjadi “Alfamart”
e.       Desember 2008 – Jumlah gerai lebih dari 2750
f.       15 Januari 2009 – “PT Sumber Alfaria Trijaya” menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO)
g.      Januari 2010 – Jumlah gerai lebih dari 3500
Tahun ini sejumlah penghargaan juga diraih Alfamart, seperti Top Brand Award dan Indonesia Best Brand Award 2009, yang mencerminkan pencapaian kinerja perseroan yang terus membaik. Selain itu, prestasi Alfamart juga dapat dilihat dari jumlah gerai Alfamart yang terus berkembang pesat. Sebagai gambaran, per 31 Desember 2008, Alfamart memiliki 2.157 gerai minimarket dan 622 minimarket Alfamart dalam bentuk waralaba. Angka ini terus berkembang dengan jumlah gerai per Mei 2009 mencapai 3.000 buah dengan gerai berbentuk waralaba sebanyak 711 buah yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera.
Visi alfamart adalah “Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka di Indonesia yang dimiliki oleh masyarakat luas. Berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat dan segala harapan konsumen, serta mampu bersaing secara  global”. Misinya adalah “Memberikan kepuasan konsumen dengan cara : memberikan produk yang berkualitas terbaik dan memberikan pelayanan yang ramah. Membangun organisasi global yang terpercaya, sehat, dan bermanfaat. Ikut serta dalam membangun Negara dengan cara menumbuh kembangkan jiwa wiraswasta”, dan motonya adalah belanja puas harga pas.
2.      Analisis SWOT PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
a.       Strength (kekuatan)
1)      Sudah memiliki berbagai cabang di seluruh Indonesia, sehingga mudah untuk dijangkau oleh konsumen;
2)      Sejumlah gerai alfamart yang terletak di wilayah komersial buka selama 24 jam;
3)      Memberikan ketersediaan lapangan kerja bagi siswa-siswa lulusan SMA atau SMK;
4)      Harga produk-produknya yang relatif murah untuk dijangkau oleh konsumen;
5)      Adanya kartu anggota pelanggan Alfamart yang diluncurkan sejak tahun 2005 yaitu Kartu AKU. Dengan menggunakan Kartu AKU pelanggan dapat menikmati bonus maupun diskon khusus;
6)      alfamart  merupakan pelopor waralaba bidang ritail di Indonesia. Alfamart  mewaralabakan sejak tahun 2002;
7)      Penempatan lokasi pabrik dan head office di beberapa wilayah yang sudah cukup strategis.
b.       (kelemahan)
1)      Produk-produk yang dijual kurang lengkap dan hanya tersedia kebutuhan-kebutuhan pokok;
2)      Berbagai daerah kurang mengenal alfamart ,karena kurangmya promos;
3)      Sebagian cabang kurang mengikuti trend, tidak memiliki tempat nongkrong seperti mini market dan convenience store lain (Indomart,  Circle K, SB Mart, dsb);
4)      Ruang yang relatif sempit dan kurang nyaman;
5)      Tidak tersedia toilet di sejumlah gerai Alfamart 
c.       Opportunity (Peluang)
1)      Dengan adanya perdagangan bebas, maka peluang mengembangkan franchise akan semakin besar;
2)      Adanya situs resmi belanja online bagi pelanggan alfamart untuk memudahkan mereka belanja kebutuhan secara online tanpa perlu repot mengunjungi gerai alfamart;
3)      Alfamart menyediakan jasa untuk pemesanan tiket kereta atau pesawat tanpa harus mengantri di stasiun / bandara.
4)      Alfamart menyediakan jasa untuk pembayaran BPJS kesehatan.
d.      Threat (ancaman)
1)      Banyaknya pesaing-pesaing yang memiliki toko atau mini market berdekatan (dengan jarak radius 100 m);
2)      Karena banyaknya pesaing, akan sulit untuk membangun brand image dibenak konsumen. Harus terus melakukan pengembangan dan inovasi agar terus mengikuti trend. 
Faktor internal perusahaan:
Isu strategik internal
Bobot
Rating (1-4)
Skor terbobot
Keterangan
Kekuatan:
1)      Memiliki banyak cabang dan terjangkau oleh konsumen
0,12
3
0,36

2)      Sebagian gerai buka 24 jam
0,15
3
0,45


3)      Membuka kesempatan kerja bagi lulusan SMA sederajat
0,21
3
0,63


4)      Harga produknya relatif murah
0,12
2
0,24


5)      Adanya kartu anggota membuat konsumen mendapatkan diskon  ketika belanja
0,11
3
0,33


6)      alfamart  merupakan pelopor waralaba bidang ritail di Indonesia
0,11
4
0,44


7)      Penempatan lokasi pabrik dan head office di beberapa wilayah yang sudah cukup strategis
0,18
3
0,54


Total
1
21
2,99

Kelemahan:
1)      Produk-produk yang dijual kurang lengkap
0,22
3
0,66

2)      Kurangmya  promosi kepada masyarakat peloksok
0,21

2
0,42


3)      Sebagian gerai tidak memiliki infrastrukur yang lengkap
0,21

4
0,84


4)      Ruang yang relatif sempit dan kurang nyaman
0,21

2
0,42


5)      Tidak tersedia toilet di sejumlah gerai Alfamart 
0,15

3
0,45


Total
1
14
2,79



Rangkuman Faktor Eksternal:  
Isu strategik eksternal
Bobot
Rating (1-4)
Skor terbobot
Keterangan
1)      Dengan adanya perdagangan bebas, maka peluang mengembangkan franchise akan semakin besar;
0,24

3

0,72


2)      Memudahkan konsumen berbelanja karena adanya aplikasi belanja online
0,26

2
0,52


3)      Alfamart menyediakan jasa untuk pemesanan tiket kereta atau pesawat
0,23

4
0,92


4)      Alfamart menyediakan jasa untuk pembayaran BPJS kesehatan
0,27

3
0,81


Total
1

12

2,97


Ancaman:
1)      Banyaknya pesaing-pesaing yang memiliki toko atau mini market berdekatan
0,57

3

1,71


2)      Karena banyaknya pesaing, akan sulit untuk membangun brand image dibenak konsumen.
0,43

2
0,86


Total
1

5
2,57





Kesimpulan:
Berdasarkan hasil-hasil yag didapat dari analisis internal dan eksternal pada tabel di atas, hasilnya dapat dirangkum sebagai berikut:
Ø  Skor Total Kekuatan            : 2,99
Ø  Skor Total Kelemahan         : 2,79
Ø  Skor Total Peluang               : 2,97
Ø  Skor Total Ancaman            : 2,57
Elemen  nilai rantai Alfamart

Text Box: Aktivitas utama